Sabtu, 23 Agustus 2008

Si Rian Bertanya Aku Menjawab

Sewaktu duduk-duduk di teras masjid. Si Rian anak SMA kelas 1, tetanggaku datang menghampiri.
“Kak boleh tanya-tanya tidak.”

“Boleh saja” jawabku.

“Kak kok Kakak anti pacaran sih?” Tanya Rian.

Aku balik bertanya “Emang apa gunanya pacaran?”

“Kan bisa lebih mengenal calon istri Kak” jawab si Rian.

“Ooo begitu yah” Aku kembali bertanya “Apakah kamu mencintai pacar kamu?”

“Iya Kak” jawab si Rian.

“Kalau pacaran gunanya untuk mengenal calon istri, terus kenapa Kamu bisa mencintai pacar Kamu padahal Kamu belum mengenalnya? Selain itu, kalau Kamu memang mencintai pacar kamu kenapa tidak langsung dinikahi saja langsung, kan sudah cinta?” jelasku kepada Rian.

“Ooo iya juga yah” si Rian membenarkan.

Rian kembali bertanya “Jadi selama ini Kakak tidak pernah pacaran?”

“Tidak pernah” jawabku. “Dan bayangin nanti kalo sudah nikah Kakak bakalan bilang ke istri Kakak; Sayang engkaulah wanita pertama yang Aku kecup keningnya dengan cinta, yang Aku belai rambutnya dengan kasih sayang, dan engkaulah wanita pertama yang menemaniku melewati malam dingin sunyi dengan bercinta. Pasti istriku berbunga-bunga” lanjutku.

“Wets mesranya” si Rian menyambung omonganku dan kembali bertanya “Trus bagaimana caranya mengenal calon istri?”

“Sebelum memutuskan untuk menikahi seorang perempuan, taaruf dulu” jawabku.

“Taaruf apaan lagi itu Kak?” si Rian penasaran.

“Taaruf itu adalah masa perkenalan, disitu Kamu boleh bertanya tentang dia apa saja bahkan yang bersifat rahasia dan pribadi, sebaliknya Dia juga bisa tanya Kamu. Tapi rahasianya tidak boleh kamu ceritakan ke orang lain. Terus setiap ketemuan pihak perempuan harus ditemani mahramnya. Setelah melalui proses taaruf barulah Kamu dan Dia bisa memutuskan apakah melanjutkan hubungan ke pelaminan atau tidak.” Jawabku panjang lebar.

“Oooo begitu toh namanya taaruf” si Rian meng-o panjang.

Aku melanjutkan pembicaraan “Aku sebenarnya tidak anti pacaran Dik, tapi Kakak baru mau pacaran kalo sudah menikah, karena pacaran ketika sudah nikah dengan sebelum nikah beda banget kayak langit dan bumi Adik.”

“Memang apa bedanya Kak?” si Rian bertanya lagi.

Aku jawab lagi “Bedanya itu kalo kita pacaran sebelum nikah, setiap sentuhan adalah dosa, setiap kecupan adalah dosa, setiap belaian adalah dosa, apalagi kalo melakukan itu ….. tambah dosa deh. Tapi kalo sudah nikah setiap sentuhan lembut adalah pahala, setiap kecupan mesra adalah pahala, setiap belaian kasih sayang adalah pahala, bahkan melakukan itu …. juga dapat pahala.”

Rian cuma manggut-manggut.

“Eh kak punya pulsa tidak buat sms, pulsa Aku abis nih” si Rian minta pulsa buat sms.

“Ada nih” jawabku sambil menyodorkan ponsel.

Setelah mengetik sms dan mengirimnya. Aku kemudian bertanya “Sms apaan sih?”

Sambil menyodorkan kembali ponsel Aku, si Rian menjawab “Nih baca saja sendiri kak”

Aku meraih ponsel dan membaca smsnya; “Dinda kita sudahan dulu yah pacarannya, nanti kita lanjutin kalo udah nikah. Rian”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar